RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)
Nama Sekolah :Madrasah
Aliyah
Mata Pelajaran : Qur'an Hadits
Kelas/Semester :XI / Genap
Mata Pelajaran : Qur'an Hadits
Kelas/Semester :XI / Genap
Pertemuan ke :
1 ( satu )
Alokasi Waktu : 2x 45 menit
Alokasi Waktu : 2x 45 menit
·
Standar
Kompetensi :
Memahami ayat al-Qur’an dan hadits tentang ujian dan cobaan
Memahami ayat al-Qur’an dan hadits tentang ujian dan cobaan
Kompetensi
Dasar :
·
Menunjukkan
perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan sebagaimana terkandung dalam QS.
Al-Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian dan cobaan.
I.
Indikator
Keberhasilan Belajar :
·
Menunjukkan
perilaku orang yang sabar dalam menghadapi beberapa ujian dan cobaan QS.
Al-Baqarah: 155
·
Menunjukkan
perilaku orang yang tabah dan tahan uji seperti terkandung dalam hadits tentang
ujian dan cobaan
II.
Tujuan
Pembelajaran :
·
siswa
dapat memahami isi kandungan surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang ujian dan cobaan
Materi Pembelajaran
:
·
QS.
Al-Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian dan cobaan
Metode Pembelajaran
:
·
Model
: Kooperatif Learning (Information Search)
·
Metode:
Ceramah,Tanya jawab
III.
Langkah
–Langkan Pembelajaran
A.
Kegiatan
Awal
1.
Salam
2. Absensi
3.
Apersepsi
4.
Menjelaskan materi tentang isi kandungan
surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang cobaan dan ujian.
B.
Kegiatan Inti
a. Eksplorasi:
1.
Murid
di ajak mengulas kembali pelajaran yang telah di pelajari
2.
Murid
di ajak kembali mengingat pembelajaran minggu lalu dengan memberikan pertanyaan
materi yang telah di pelajari.
b. Elaborasi:
- Siswa membaca secara aktif teks materi, kemudian memberikan tanggapan/jawaban
atas pertanyaan yang dibuatnya.
- Guru memberikan arahan kepada siswa untuk tidak hanya sekadar
menghafal dan mengingat materi pelajaran tetapi mencoba untuk memahami dan
menjawab pertanyaan yang dibuat sebelumnya melalui teks materi.
c. Konfirmasi
1. Guru
meminta siswa membuat inti sari/ catatan penting dari seluruh pembahasan
pelajaran yang dipelajari hari ini.
2. Siswa
membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawabannya.
3. Siswa
secara bergantian menjelaskan pertanyaan dan jawabannya secara lisan di hadapan
teman-temannya (dilakukan bergantian jika waktu masih ada, lanjutkan sampai
semua siswa mendapat giliran berbicara).
- Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada hal-hal yang
kurang jelas.
C.
Kegiatan Akhir
1.
motivasi/nasehat
kepada siswa.
2.
Guru
memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk membaca kelanjutan materi dari
buku-buku siswa.
3.
Mengevaluasi
KBM dengan membagikan kertas kepada masing-masing siswa bagaimana KBM kita hari
ini.
4.
Menutup
kegiatan belajar dengan mengucap salam.
IV.
Alat, Bahan, dan
Sumber belajar
a.
Alat/ bahan:
·
Lembar teks materi
b.
Sumber belajar
·
Buku
pelajaran siswa
·
Depag.
Al-Qur'an dan terjemahannya
·
Hamka,
Tafsir al-Azhar,Jakarta, Pustaka Panjimas
·
M.Quraish
Shihab,Tafsir al-Mishbah.
·
Referensi
perpustakaan
c. Penilaian
1.
Teknik
Penilaian : Tertulis
2.
Bentuk
Instrumen : pilihan ganda. uraian
3.
Contoh
Instrumen .
Soal!.....................................
1.
Jelaskan isi kandungan surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang cobaan dan ujian
hidup!......................
Bandarlampung,..,...,2013
Kepala Sekolah Guru
Agama Islam
......................... ...........................
NIP. NIP.
MATERI
YANG AKAN DI AJARKAN
Pengertian
cobaan dan ujian itu sendiri adalah : kesabaran yang harus kita miliki dalam
menghadapi kehidupan tidak cepat marah, tidak mudah putus asa.tidak cepat patah
hati, tabah,bersikap tenang dalam menghadapi musibah, tidak tergesa-gesa atau
sama hal nya tidak terburu-buru nafsu.
Kebanyakan manusia menganggap bahwa cobaan atau ujian
hidup terbatas pada hal-hal yang tidak menyenagkan, seperti bencana alam,
pailit/ bangkrut, kesedihan, sakit, kecelakaan atau hal lain yang lazim disebut
musibah. Paling tidak nasihat untuk bersabar dan tabah menghadapi cobaan hidup
umumnya dikemukakan pada saat-saat seseorang menghadapi masalah-masalah yang
dirasakan seperti tersebut di atas.
Tidak terlintas dalam benak kita bahwa nikmat berupa kesehatan,
kekayaan, kesenangan, jabatan dan kemewahan merupakan ujian serta cobaan.
Bahkan, ujian berupa kesenangan dan kenikmatan hidup pada hakikatnya lebih
berat dari ujian berupa kesukaran hidup.
Banyak orang yang sukses dalam ujian kesusahan, tetapi
gugur dalam ujian kenikmatan. Hal ini terjadi karena manusia tidak memahami
kenikmatan dan kesenangan itu sebagai cobaan. Akibatnya, pada saat manusia
dalam keadaan sehat, kaya dan kesenangan lainnya menjadi lupa daratan, lupa
diri bahkan lupa pada Tuhan-Nya. Kenikmatan dan kesenangan ini pada akhirnya
justru menjadi sumber malapetaka bagi dirinya.
Inilah hakikat ujian kehidupan yang harus kita pahami
agar tidak terbuai dengan kegembiraan di kala senang dan tidak larut dalam
kesedihan disaat susah. Pribadi seorang mukmin adalah pribadi yang menakjubkan
dalam menghadapi pasang surut yang mengantarkan manusia pada ketenangan lahir
dan batin.
Sebagai orang beriman, kita mempercayai bahwa di balik
segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya. Semua yang
dialami dalam hidup ini adalah cobaan Allah supaya manusia dapat membuktikan
sikapnya dalam menghadapi segala macam cobaan, untuk mengetahui seberapa jauh
iman manusia dapat mengendalikan dirinya. Allah menjadikan makna dan jangka
waktu kehidupan manusia sejak lahir sampai tutup usia. Kehidupan manusia
didunia ini adalah untuk menguji manusia siapa di antara yang terbaik amalnya.
Sebagaimana telah di sebutkan dalam surat QS.
al-baqarah ayat : 155 yang berbunyi:
Artinya:
“Dan
sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar”
Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi
cobaan dan ujian agar kita dapat sabar dalam menghadapinya antara lain:
1. Memperbanyak senyum
2. Mengalihkan perhatian
3. Telinga sebagai Penyaring
4. Bertukar posisi
Jika Allah mencintai seorang
hamba maka Dia akan memberikan cobaan pada hamba itu“.
Sebagai
mana rasullullah telah berkata dan menjadikan semangat untuk kehidupan semua
manusia.
Di
dalam setiap cobaan manusia selalu menimbulkan kecemasan
dan was-was:
a.
takut tidak makan
b.
takut mati
c. takut miskin,
Ujung sebuah cobaan
adalah nilai spiritual yang lebih baik, yakni kesabaran. Sebagaimana
disampaikan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadist bahwa Allah mengangkat
derajat orang yang sabar dalam 3 perkara: sabar dalam musibah, sabar saat
beribadah, dan sabar dari tindakan maksiat. Dalam musibah ada derita, dalam
menjalankan ibadah ada kejenuhan, dan dorongan untuk berbuat maksiat
dikarenakan kesenangan ragawi yang dijanjikan. Allah menyediakan pahala bagi
mereka yang bisa secara konsisten mempertahankan kesabaran.
Sebenarnya, tidak
pernah akan jelas kapan seorang manusia selesai menjalankan ujian, karena
meningkatkan performa spiritualitas bukanlah jalan yang berujung. Namun
demikian, kita sebagai awam bisa menilai orang-orang yang mampu mengenali ujian
yang dihadapinya dan berusaha menyelesaikan ujian tersebut: yakni keimanan dan
ketakwaan yang bertambah-tambah dalam kemiskinan maupun kekayaan
duniawinya. Bila orang miskin beramal saleh dengan kesabarannya, orang kaya
beramal saleh dengan kedermawanannya.
Spiritualitas yang
tinggi dalam mengharapkan ridha Allah dan mendekatkan diri kepada janji Allah
tentang nikmat akhirat disebut dengan zuhud. Syekh Junaid berkata,
“Yang disebut zuhud adalah hati selalu merasa ridha sekalipun usahanya gagal”.
Orang yang zuhud tentu tidak akan bangga dengan keduniaan yang dimilikinya,
juga tidak akan meratapi apa yang luput darinya.
Sekarang, semuanya
memang kembali kepada manusia, bagaimana memperlakukan segenggam atau segudang
harta yang dititipkan padanya di dunia. Cara ia menilai apa yang dimilikinya
secara temporer itu akan membentuk konsep berpikir tentang cobaan dan ujian.
Kalau ia menganggapnya sebagai cobaan, itu adalah hal yang bagus, karena
membuatnya bersabar dan pahala di sisi Allah. Kalau ia menganggap semuanya
adalah ujian, itu lebih baik, karena ia bisa menjadi orang yang zuhud dan ada
janji kenikmatan di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar