Jumat, 22 Maret 2013

pembelajaran akidah akhlak


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)

Nama Sekolah             :Madrasah Aliyah 
Mata Pelajaran            : Qur'an Hadits
Kelas/Semester            :XI / Genap 
Pertemuan ke              :  1 ( satu )
Alokasi Waktu            : 2x 45 menit  

·         Standar Kompetensi   : 
 Memahami ayat al-Qur’an dan hadits tentang ujian dan cobaan 

Kompetensi  Dasar                 : 
·         Menunjukkan perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan   cobaan sebagaimana terkandung dalam  QS. Al-Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian    dan cobaan.

I.                   Indikator Keberhasilan Belajar     : 
·         Menunjukkan perilaku orang yang sabar dalam menghadapi beberapa ujian dan cobaan  QS. Al-Baqarah: 155
·         Menunjukkan perilaku orang yang tabah dan tahan uji seperti terkandung dalam hadits tentang ujian dan cobaan

II.                Tujuan Pembelajaran                     :
·         siswa dapat memahami isi kandungan surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang ujian dan cobaan

Materi Pembelajaran                           :
·         QS. Al-Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian dan cobaan

Metode Pembelajaran                         :
·         Model : Kooperatif Learning (Information Search)
·         Metode: Ceramah,Tanya jawab
III.             Langkah –Langkan Pembelajaran

A.    Kegiatan Awal
1.      Salam
2.      Absensi
3.      Apersepsi
4.      Menjelaskan materi tentang isi kandungan surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang cobaan dan ujian.

B.     Kegiatan Inti
a.       Eksplorasi:
1.      Murid di ajak mengulas kembali pelajaran yang telah di pelajari
2.      Murid di ajak kembali mengingat pembelajaran minggu lalu dengan memberikan pertanyaan materi yang telah di pelajari.


b.      Elaborasi:
  1. Siswa membaca secara aktif teks materi, kemudian memberikan tanggapan/jawaban atas pertanyaan yang dibuatnya.
  2. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk tidak hanya sekadar menghafal dan mengingat materi pelajaran tetapi mencoba untuk memahami dan menjawab pertanyaan yang dibuat sebelumnya melalui teks materi.

c.       Konfirmasi
1.      Guru meminta siswa membuat inti sari/ catatan penting dari seluruh pembahasan pelajaran yang dipelajari hari ini.
2.      Siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawabannya.
3.      Siswa secara bergantian menjelaskan pertanyaan dan jawabannya secara lisan di hadapan teman-temannya (dilakukan bergantian jika waktu masih ada, lanjutkan sampai semua siswa mendapat giliran berbicara).
  1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada hal-hal yang kurang jelas.


C.     Kegiatan Akhir
1.      motivasi/nasehat kepada siswa.
2.      Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk membaca kelanjutan materi dari buku-buku siswa.
3.      Mengevaluasi KBM dengan membagikan kertas kepada masing-masing siswa bagaimana KBM kita hari ini.
4.      Menutup kegiatan belajar dengan mengucap salam.  

IV.             Alat, Bahan, dan Sumber belajar
a.      Alat/ bahan:
·         Lembar teks materi

b.      Sumber belajar
·         Buku pelajaran siswa
·         Depag. Al-Qur'an dan terjemahannya
·         Hamka, Tafsir al-Azhar,Jakarta, Pustaka Panjimas 
·         M.Quraish Shihab,Tafsir al-Mishbah.
·         Referensi perpustakaan

c.       Penilaian
1.      Teknik Penilaian    : Tertulis
2.      Bentuk Instrumen : pilihan ganda. uraian
3.      Contoh Instrumen .
Soal!.....................................
1.      Jelaskan isi kandungan  surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang cobaan dan ujian hidup!......................




Bandarlampung,..,...,2013
Kepala Sekolah                                                           Guru Agama Islam


.........................                                                                                   ...........................
NIP.                                                                                        NIP.




   











   
   






MATERI YANG AKAN DI AJARKAN

Pengertian cobaan dan ujian itu sendiri adalah : kesabaran yang harus kita miliki dalam menghadapi kehidupan tidak cepat marah, tidak mudah putus asa.tidak cepat patah hati, tabah,bersikap tenang dalam menghadapi musibah, tidak tergesa-gesa atau sama hal nya tidak terburu-buru nafsu.
Kebanyakan manusia menganggap bahwa cobaan atau ujian hidup terbatas pada hal-hal yang tidak menyenagkan, seperti bencana alam, pailit/ bangkrut, kesedihan, sakit, kecelakaan atau hal lain yang lazim disebut musibah. Paling tidak nasihat untuk bersabar dan tabah menghadapi cobaan hidup umumnya dikemukakan pada saat-saat seseorang menghadapi masalah-masalah yang dirasakan seperti tersebut di atas.

Tidak terlintas dalam benak kita bahwa nikmat berupa kesehatan, kekayaan, kesenangan, jabatan dan kemewahan merupakan ujian serta cobaan. Bahkan, ujian berupa kesenangan dan kenikmatan hidup pada hakikatnya lebih berat dari ujian berupa kesukaran hidup.
Banyak orang yang sukses dalam ujian kesusahan, tetapi gugur dalam ujian kenikmatan. Hal ini terjadi karena manusia tidak memahami kenikmatan dan kesenangan itu sebagai cobaan. Akibatnya, pada saat manusia dalam keadaan sehat, kaya dan kesenangan lainnya menjadi lupa daratan, lupa diri bahkan lupa pada Tuhan-Nya. Kenikmatan dan kesenangan ini pada akhirnya justru menjadi sumber malapetaka bagi dirinya.

Inilah hakikat ujian kehidupan yang harus kita pahami agar tidak terbuai dengan kegembiraan di kala senang dan tidak larut dalam kesedihan disaat susah. Pribadi seorang mukmin adalah pribadi yang menakjubkan dalam menghadapi pasang surut yang mengantarkan manusia pada ketenangan lahir dan batin.

Sebagai orang beriman, kita mempercayai bahwa di balik segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya. Semua yang dialami dalam hidup ini adalah cobaan Allah supaya manusia dapat membuktikan sikapnya dalam menghadapi segala macam cobaan, untuk mengetahui seberapa jauh iman manusia dapat mengendalikan dirinya. Allah menjadikan makna dan jangka waktu kehidupan manusia sejak lahir sampai tutup usia. Kehidupan manusia didunia ini adalah untuk menguji manusia siapa di antara yang terbaik amalnya.
Sebagaimana telah di sebutkan dalam surat QS. al-baqarah ayat : 155 yang berbunyi:

Artinya:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”
Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi cobaan dan ujian agar kita dapat sabar dalam menghadapinya antara lain:

1.      Memperbanyak senyum

2.      Mengalihkan perhatian

3.      Telinga sebagai Penyaring

4.      Bertukar posisi


Jika Allah mencintai seorang hamba maka Dia akan memberikan cobaan pada hamba itu“.
Sebagai mana rasullullah telah berkata dan menjadikan semangat untuk kehidupan semua manusia.
Di dalam setiap cobaan manusia selalu menimbulkan kecemasan dan was-was:
a.        takut tidak makan
b.      takut mati
c.        takut miskin,
Ujung sebuah cobaan adalah nilai spiritual yang lebih baik, yakni kesabaran. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadist bahwa Allah mengangkat derajat orang yang sabar dalam 3 perkara: sabar dalam musibah, sabar saat beribadah, dan sabar dari tindakan maksiat. Dalam musibah ada derita, dalam menjalankan ibadah ada kejenuhan, dan dorongan untuk berbuat maksiat dikarenakan kesenangan ragawi yang dijanjikan. Allah menyediakan pahala bagi mereka yang bisa secara konsisten mempertahankan kesabaran.
Sebenarnya, tidak pernah akan jelas kapan seorang manusia selesai menjalankan ujian, karena meningkatkan performa spiritualitas bukanlah jalan yang berujung. Namun demikian, kita sebagai awam bisa menilai orang-orang yang mampu mengenali ujian yang dihadapinya dan berusaha menyelesaikan ujian tersebut: yakni keimanan dan ketakwaan yang bertambah-tambah dalam kemiskinan maupun kekayaan duniawinya. Bila orang miskin beramal saleh dengan kesabarannya, orang kaya beramal saleh dengan kedermawanannya.
Spiritualitas yang tinggi dalam mengharapkan ridha Allah dan mendekatkan diri kepada janji Allah tentang nikmat akhirat disebut dengan zuhud. Syekh Junaid berkata, “Yang disebut zuhud adalah hati selalu merasa ridha sekalipun usahanya gagal”. Orang yang zuhud tentu tidak akan bangga dengan keduniaan yang dimilikinya, juga tidak akan meratapi apa yang luput darinya.
Sekarang, semuanya memang kembali kepada manusia, bagaimana memperlakukan segenggam atau segudang harta yang dititipkan padanya di dunia. Cara ia menilai apa yang dimilikinya secara temporer itu akan membentuk konsep berpikir tentang cobaan dan ujian. Kalau ia menganggapnya sebagai cobaan, itu adalah hal yang bagus, karena membuatnya bersabar dan pahala di sisi Allah. Kalau ia menganggap semuanya adalah ujian, itu lebih baik, karena ia bisa menjadi orang yang zuhud dan ada janji kenikmatan di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar