Jumat, 22 Maret 2013

kumpulan tugas wirausaha

EKONOMI ISLAM  DAN  WIRAUSAHAAN ISLAM

I.                  Ekonomi Islam
A.   Latar Belakang
Sistem Ekonomi Islam atau  sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam sistem Perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi Kapitalisme.Makalah ini akan membahas tentang apakah sistem ekonomi Islam/syariah itu. Ekonomi Islam tidak melihat sebagai suatu kesalahan bagi pemerintah untuk membiayai pembangunan ekonomi dengan sistem pembiayaan anggaran defisit. Cara ini, dapat dilakukan oleh pemerintah dengan cara menciptakan/mencetak uang (money creation) di bawah otoritas Bank Sentral (Bank Indonesia). Namun, dalam menciptakan uang, ekonomi Islam mensyaratkan agar uang itu hendaklah disalurkan pada sektor-sektor produktif. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang masing-masing berbunyi: "Apabila seorang Islam menanam sebatang pohon atau mengusahakan sebidang tanah, lantas seekor burung atau manusia atau binatang memakan hasil tanaman tersebut, niscaya amalan tersebut dikira sebagai sedekah" (H.R. Bukhari); dan "Orang yang menjual rumah (tanpa keperluan), tetapi tidak menginvestasikan hasilnya dalam sesuatu yang setaraf dengannya, niscaya Allah SWT tidak akan memberkati hasil.
Inilah yang menyebabkan ekonomi Islam dianggap lebih memungkinkan untuk mengatasi problema ekonomi di bandingkan dengan ekonomi ribawi yang sering menciptakan uang tanpa memerhatikan apakah uang itu disalurkan pada sektor-sektor produktif atau tidak. Implikasi dari usaha ini, menciptakan uang dan kemudian menyalurkan pada sektor-sektor produktif, adalah akan mendorong naiknya tingkat produktivitas ekonomi sehingga, pada gilirannya, akan meningkatkan jumlah produk dan jasa yang tersedia dalam masyarakat. Dengan adanya keseimbangan antara jumlah uang dengan jumlah barang dan jasa yang beredar dalam masyarakat, maka inflasi tidak akan terjadi. Sebab inflasi terjadi, diantaranya, disebabkan oleh terbatasnya jumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar sementara jumlah uang yang beredar dalam masyarakat terlalu banyak sehingga mengakibatkan semakin mahalnya harga barang dan jasa di pasar.
Inilah sebenarnya antara ciri khas ekonomi Islam lainnya, yaitu ekonomi dengan tingkat inflasi nol (zero-inflation). Perlunya zero-inflation dalam sebuah ekonomi sebenarnya telah diakui para pakar ekonomi konvensional seperti adanya usaha, misalnya, di Malaysia yang sejak beberapa dekade yang lalu telah menggalakkan ekonomi dengan tingkat inflasi sifar (zero-inflation).
 dengan perekonomian ekonomi Jepang pada enam bulan terakhir ini, dimana Di Sudan, sebagai salah satu negara Islam yang mengadopsi sistim ekonomi Islam juga telah membuktikan bahwa tingkat inflasi telah menurun drastis dari lebih 100% sebelum ekonominya dilaksanakan secara Islami ke 3% pada tahun 1993 dibawah sistim ekonomi Islam. Inilah kelebihan ekonomi Islam yang mengagumkan yang tidak akan pernah kita dapati dalam sistim ekonomi ribawi. Disisi lain, bila inflasi dalam ekonomi begitu tinggi, maka harga barang dan jasa dalam negeri relatif lebih tinggi dibandingkan dengan harga barang dan jasa sejenis di luar negeri. Hal ini, pada gilirannya, akan mendorong negara untuk mengimport lebih banyak barang dari luar negeri. Bila ini terjadi, maka devisa negara sebagai salah satu sumber dana pembangunan ekonomi akan semakin terkuras. Fenomona ini akan mengakibatkan krisis ekonomi akan semakin parah dan berkepanjangan.
Rakyat Indonesia yang sebagian beragama islam lupa, tidak banyak mengetahui akan ajaran islam tentang pekerjaan dibidang bisnis. Pernah Rasulullah Saw. ditanya  oleh para sahabat, pekerjaan apakah yang paling baik ya Rasulullah? Rasulullah menjawab, seorang bekeja dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang bersih. (HR. Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti sebagian dari kegiatan profesi bisnis. Selain itu ulama telah sepakat mengenai kebaikan pekerjaan dagang (jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktekkan sejak zaman Nabi hingga masa kini. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, Pedagang  yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi.
kita menyambung hidup dalam menapang roda ekonomi. Dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat akan selalu diikuti oleh tiga hal perkembangan yaitu: kebutuhan hidup, ekonomi dan kependudukan.
Kehiduapan hidup semakin berkembang seiring pola-pola kehidupan manusia yang juga berubah. Pertumbuhan ekonomi diikuti pertumbuhan kelompok pekerja dan kelompok jabatan. Lajunya pertumbuhan penduduk juga memebentuk pola-pola kehidupan manusia yang baru.
 Pada hakikatnya manusia merupakan individu-individu yang ingin berkembang dan mempunyai cita-cita ingin dapat hidup bahagia serta berkecukupan. Manusia wirausaha akan mampu menolong dirinya sendiri dalam mengatasi permasalah hidup. Dengan kekuatan yang ada pada dirinya, manusia wirausaha mampu berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan hidupnya.
Dari sinilah dimulai cara pola pikir kita diuji bagaiman memotifasi diri kita untuk bisa berwirausaha. Sebagai manusia interpreneur untuk menciptakan mental berwirausaha harus ada keinginan dan kemauan yang kuat. Dari sinilah apa yang pas atau cocok yang sesuai dengan potensi kita untuk membuka suatu usaha, ada kaitannya dengan pembahasan makalah ini sebagai wirausahaan kita harus berpikir ke depan dalam kemajuan usaha kita nanti yaitu kita memiliki ide dan peluang bagaimana proses pembentukan usaha saat berjalan, apakah berkompeten atau tidak. 

B.   Masalah
       Dengan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat sistem kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang sahih. Tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlah relatife semakin kaya dengan kata lain, kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang banyak terutama di negara-negara berkembang. Bahkan menurut Joseph E. Stiglitz (2006) kegagalan ekonomi Amerika dekade 90-an karena keserakahan kapitalisme ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi tersebut lebih menonjol ketimbang kelebihannya.
Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem ekonomi Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini sedang dikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia.
       Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.
Tiga Prinsip Dasar Yang Menyangkut sistem ekonomi menurut Islam
1.      Tawhid
Prinsip ini merefleksikan bahwa penguasa dan pemilik tunggal atas jagad raya ini adalah    allah SWT.
2.      Khilafah
mempresentasikan bahwa manusia adalah khalifah atau wakil Allah di muka bumi ini dengan dianugerahi seperangkat potensi spiritual dan mental serta kelengkapan sumberdaya materi yang dapat digunakan untuk hidup dalam rangka menyebarkan misi hidupnya.
3.      adalah
merupakan bagian yang integral dengan tujuan syariah (maqasid al-Syariah). Konsekuensi dari prinsip Khilafah dan ‘Adalah menuntut bahwa semua sumberdaya yang merupakan amanah dari Allah harus digunakan untuk merefleksikan tujuan syariah antara lain yaitu: pemenuhan kebutuhan (needfullfillment), menghargai sumber pendapatan (recpectable source of earning), distribusi pendapatan dan kesejah-teraan yang merata (equitable distribution of income and wealth) serta stabilitas dan pertumbuhan (growth and stability).
Empat ciri sifat-sifat Sistem Islam 
1.      Kesatuan (unity)
2.      Keseimbangan (equilibrium)
3.      Kebebasan (free will)
4.      Tanggungjawab (responsibility)         

C.   Landasan Teori

Berikut ini definisi Ekonomi dalam Islam menurut Para Ahli :
1.      S.M. Hasanuzzaman
“ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.”


2.       M.A. Mannan,
“ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-nilai Islam.”

3.       Khursid Ahmad,
ilmu ekonomi Islam adalah “suatu upaya sistematis untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandag dan keyakinan yang ada pada islam.
4.      M.N. Siddiqi,
ilmu ekonomi Islam adalah respon “para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al Qur’an dan As Sunnah maupun akal dan pengalaman.”

5.       M. Akram Khan,
“ilmu ekonomi Islam bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama
6.      Louis Cantori,
“ilmu ekonomi Islam tidak lain merupakan upaya untuk merumuskan ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan berorientasi masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.”

kesimpulan
Ekonomi adalah masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat (hereafter). Ekonomi adalah aktifitas yang kolektif.



D.   Analisis dan Pembahasan

a. analisis

Analaisis adalah salah satu cara untuk menggambarkan dan memetakan kondisi yang ada serta mengevaluasi suatu masalah yang timbul. Threats.Analisis ini paling sering digunakan dalam mengevaluasi kegiatan organisasi maupun perusahaan yang sedang berjalan untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Satu hal yang harus diingat baik – baik oleh para penggunanya, analisis ini hanya alat yang ditunjukkan untuk menggambarkan situasi yang terjadi, yang dihadapi oleh perusahaan dan bukan sebagai pemecah masalah. Penggunaan analisis ini akan membantu melihat sisi – sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

b. pembahsan
Sistem Ekonomi Islam atau  sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam sistem Perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi Kapitalisme.Makalah ini akan membahas tentang apakah sistem ekonomi Islam/syariah itu. Ekonomi Islam tidak melihat sebagai suatu kesalahan bagi pemerintah untuk membiayai pembangunan ekonomi dengan sistem pembiayaan anggaran defisit. Cara ini, dapat dilakukan oleh pemerintah dengan cara menciptakan/mencetak uang (money creation) di bawah otoritas Bank Sentral (Bank Indonesia). Namun, dalam menciptakan uang, ekonomi Islam mensyaratkan agar uang itu hendaklah disalurkan pada sektor-sektor produktif. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang masing-masing berbunyi: "Apabila seorang Islam menanam sebatang pohon atau mengusahakan sebidang tanah, lantas seekor burung atau manusia atau binatang memakan hasil tanaman tersebut, niscaya amalan tersebut dikira sebagai sedekah" (H.R. Bukhari); dan "Orang yang menjual rumah (tanpa keperluan), tetapi tidak menginvestasikan hasilnya dalam sesuatu yang setaraf dengannya, niscaya Allah SWT tidak akan memberkati hasil itu"(H.R.Thabrani).
       Kewirausahaan Menurut Islam tolak ukur ukur yang paling banyak dipakai dalam menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang hanya cari untung, seringkali orang berdagang mengahalalkan segala cara. Berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Dalam bab ini akan dicoba di terangkan tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha. Kewirausahaan menurut konsep Islam, kebutuhan akan wirausaha Islam (Al-Qur’an, sunnah rasul, dan sejarah Islam) sebagai sumber motivasi manusia antara kenyataan  hidup dan perjuangan untuk hidup lebih baik, langkah-langkah/proses kewirausahaan, ide motivasi, dan peluang dalam kewirausahaan.

II.               KEWIRAUSAHAAN ISLAMTop of Form

A.    Latar belakang
Konsep Kewirausahaan Menurut Islam. Tolak ukur yang paling banyak dipakai dalam menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang hanya cari untung, seringkali orang berdagang mengahalalkan segala cara. Berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Dalam bab ini akan dicoba di terangkan tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha. Kewirausahaan menurut konsep Islam, kebutuhan akan wirausaha Islam (Al-Qur’an, sunnah rasul, dan sejarah Islam) sebagai sumber motivasi manusia antara kenyataan  hidup dan perjuangan untuk hidup lebih baik, langkah-langkah/proses kewirausahaan, ide motivasi, dan peluang dalam kewirausahaan.

B.     Masalah
Pengertian kewirausahaan dan wirausaha kewirausahaan adalah orang yang melakukan kegiatan mengorganisasi faktor-faktor produksi dan memberikan hasil yang produktif. wirausaha adalah penanggung resiko yang memberi jasa faktor produksi dengan harga tertentu dan menjual dengan harga yang tak pasti dimasa yang akan datang.
Karakteristik seorang wirausaha islam adalah sebagai berikut :
1.      Sifat takwa,
tawakal, dzikir dan syukur Sifat-sifat di atas harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan (praktek bisnis) sehari-hari. Ada jaminan dari Allah bahwa : barang sapa yang takwa kepada Allah, maka Allah akan mengadakan baginya jalan keluar, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. Tawakal ialah suatu sifat penyerahan diri kepada Allah secara aktif, tidak cepat menyerah. Berdzikir artinya selalu menyebut Asma Allah dalam hati dengan merendahkan diri dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara dalam segala keadaan. Selalu ingat Allah membuat hati menjadi tenang, segala usaha dapat dilakukan dengan kepala dingin dan lancar. Selain itu rasa syukur juga akan membuat hati menjadi tenang, ungkapan rasa syukur ini dapat dilakukan baik secara diam-diam dalam hati maupun diucapkan dengan lisan atau dalam bentuk sikap, kepandayan, dan keahlian dalam bidang nya.
2.      kejujuran
Dalam suatu hadis dinyatakan : Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu- raguan (HR. Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan bisnis, menimbang, mengukur, membagi, berjanji, membayar hutang, jujur dalam berhubungan dengan orang lain akan membuat ketenangan dalam diri manusia lahir dan batin
3.      Niat suci dan ibadah
Bagi seorang muslim melakukan bisnis adalah dalam rangka ibadah kepada Allah. Demikian pula hasil yang diperoleh dalam bisnis akan dipergunakan kembali.
4.      adzan dan bangun lebih pagi
Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya, agar mulai bekerja sejak pagi hari, selesai sholat subuh, jangan kamu tidur, bergeraklah, carilah rizki dari Tuhanmu. Para malaikat akan turun dan membagi rizki sejak terbit fajar sampai terbenam.
5.      Toleransi
Toleransi, tenggang rasa, tepo seliro, lamat diawak katuju diurang (Minang) harus dianut oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis. Dengan demikian tampak orang bisnis itu supel, mudah bergaul, komunikatif, praktis, tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat situasi dan kondisi,
6. Berzakat dan berinfaq
Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi budaya muslim yang bergerak dalam bidang bisnis. Harta yang dikelola dalam bidang bisnis, laba yang diperoleh harus disisihkan sebagian untuk membantu anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam sudah jelas bahwa harta yang dizakatkan dan diinfaqkan tidak akan hilang, melainkan menjad tabungan yang berlipat ganda baik di dunia maupun diakhirat. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim menyatakan :
 Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan orangyang suka member maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman, yang artinya : Berinfaqlah kamu, niscaya Allah akan memberi belanja kepadamu (Muttafaq Alah).
Al Quran menyatakan : Barang siapa yang takwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah atau sumber yang tidak disangka-sangka. (QS. At Thalaq : 2-3).
7. Silaturrahmi
Orang bisnis seringkali melakukan silaturrahmi dengan partner bisnisnya ataupun dengan langganannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam bahwa seorang Islam harus selalu mempererat silaturrahmi satu sama lain. Manfaat silaturrahmi ini di sampingmempererat ikatan persaudaraan, juga sering kali membuka peluang-peluang bisnis yang baru. Hadis Nabi menyatakan : Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererathubungan silaturrahmi (HR. Bukhari). Kegiatan produksi saat ini sudah menggunakan mesin yang serba canggih,tidak dapat dilakukan oleh orang-orang awam, akan tetapi harus menggunakan manajemen yang baik. Haruslah seorang wirausaha yang akan mengurusnya, sebab segala sesuatu urusan akan hancur apabila diurus oleh orang yang bukan ahlinya. Seperti dinyatakan dalam hadis berikut :Apabila urusan di serangkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulahkehancurannya (HR. Bukhari)
Ciri-ciri wirausaha antara lain :
Wirausaha barat
Ciri-cirinya: individualistik (mementingkan kepentingan sendiri), kapitalistik (mengutamakan keuntungan materi) dan membunuh usaha yang lain (persaingan yang dilakukan cenderung negatif bahkan tidak sehat.

Wirausaha Sendiri
Ciri-cirinya: mengutamakan kebersamaan, dengan menggunakan sistem “anak asuh” artinya selalu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berusaha.
Menurut para ahli wirausaha adalah dimana seseorang atau kelompok-kelompok yang mempunyai modal yang besar untuk mendirikan suatu usaha, baik itu usaha yang menguntungkan untuk diri sendiri dan orang lain.

 Wirausaha menurut konsep ada beberapa antara lain :
1.       Motif berwirausaha buat modal usaha
2.      Berdagang hanya mencari untung, seringkali orang berdagang menghalalkan segala cara, berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
3.      Berbuat baik dapat menyenangkan otak yaitu tidak menimbulkan beban menjauhi dari singgungan penjual dan pembeli.
4.       Perintah bekerja, terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Qashas, ayat 77, al-Baqarah ayat 33, Al- jum’ah ayat 7
Al-Qashas ayat 77
Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Al-Baqarah ayat 33
Allah berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman: “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?”
5.      Manajemen Utang Piutang yakni Tidak mengambil laba secara besar-besaran dan Membayar utang secepatnya/tepat waktu
6.       Membina tenaga kerja bawaha
7.      . Pamer kekayaan menjadikan modal beku
8.      Sifat-sifat usaha : Takwa, tawakal, dzikir, syukur, Jujur, Niat suci ibadah, Azan dan bangun pagi, yang terdapat dalam QS jum’ah ayat 10

Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Kebutuhan akan wirausaha Islam
(Al-Qur’an, sunnah rasul dan sejarah Islam) sebagai sumber motivasi.

Menurut pernyataan PBB
Suatu negara akan mampu membangun jika ada wirausaha sebanyak 2%. Belanda membangun negaranya 2% tingkat sedang 20% tingkat rendah. Indonesia membangun negaranya kurang lebih 3.000.000 besar dan sedang dan harus mencetak 30.000.000 usahawan kecil
Islam sebagai sumber motivasi Surah An-Naba ayat 11
Dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan Surah Jumu’ah ayat 10

Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.


Al-Muzammil ayat 20
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Muhammad ayat 12
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.

Al-Hadid ayat 20
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang di duniawi. 
        Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti Between taker atau gobetween.Pengertianwirausaha menurut Joseph Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the exiting econimic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting.

      Jadi menurut Joseph wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru.   Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pila dilakukan dalam organisasai atau kegiatan-kegiatan yang sudah ada.

Unsur wirausaha mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan yang lain saling terkait, bersinergis, dan tidak terlepas satu sama lain, yaitu:
1. Unsur daya   piker (kognitif),
2.  Unsur keterampilan (psikomotorik),
3. Unsur sikap mental (afektif), dan
4. unsur kewaspadaan

       Biasanya para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu meberikan inspirasi untuk menangkap setiap peluang yang ada, terpikir melihat atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual. Motifasi untuk maju dan semakin besar akan selalu melekat dalam hati seorang pangusaha.
Menemukan ide bisnis merupakan anugrah yang tidak terhingga karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, maka tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dahulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, sebenarnya untuk membuat bisnis atau usaha memang dibutuhkan ide, hanya saja karena kita kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, .
       Itulah modal awal kita yaitu keberanian dalam memulai berwirausaha. Dengan keberanian kita dapat berpikir luas sehingga kalau sudah terpikir akan ada rintangan yang menghadang dengan keberaniaan itu rintangan tersebut akan dirubah menjadi suatu tantangan dalam berwirausaha dan akhirnya terbentuklah.
       Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana para departemen-departemen atau revisi.
Dalam perspektif Philip Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Karena titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis.






C.    Landasan Teori
Berikut ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli:

JOSEPH C. SCHUMPETER
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk  keseimbangan pasar – pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut

 RAYMOND W.Y. KAO
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.

 RICHARD CANTILLON
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi

 SCHUMPETER
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu)
 SYAMSUDIN SURYANA
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.

 PRAWIROKUSUMO
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
D.    Analisis dan Pembahasan

1.      Analisis
Analaisis adalah salah satu cara untuk menggambarkan dan memetakan kondisi yang ada serta mengevaluasi suatu masalah yang timbul. Threats.Analisis ini paling sering digunakan dalam mengevaluasi kegiatan organisasi maupun perusahaan yang sedang berjalan untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Satu hal yang harus diingat baik – baik oleh para penggunanya, analisis ini hanya alat yang ditunjukkan untuk menggambarkan situasi yang terjadi, yang dihadapi oleh perusahaan dan bukan sebagai pemecah masalah. Penggunaan analisis ini akan membantu melihat sisi – sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
2.      Pembahasan
memiliki moral tinggi. Dalam hal ini wirausahawan harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memilki kemerdekaan batin sehingga tidak mengalami banyak gangguan, kehawatiran serta tekanan-tekanan di dalam jiwanya. Kemerdekaan batin ditandai oleh adanya keselarasan antara keinginan-keinginan dengan pandangan dalam diri seseorang atau adanya keselarasan antara kemauan dengan pengenalan diri. Tingkah laku seseorang yang merasakan kemerdekaan batin akan selaras dengan kemauan serta pengenalan diri sehingga akan tumbuh keberanian dan kemauan yang keras dalam dirinya untuk berbuat dan berusaha.
memiliki sikap mental wirausaha. Seseorang yang memiliki sikap mental wirausaha yang tinggi mempunyai kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki tujuan, visi dan misi yang jelas dalam operasional sehingga jalan yang ditempuhnya tercapai secara jelas. Kemampuan yang keras merupakan kunci dari keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan dalam berwirausaha. Hanya orang yang berkemauan keras bisa mencapai kesuksesan dalam hidup, sebaliknya orang yang kurang memiliki kemauan keras akan mudah menyerah kepada keadaan yang menimpanya.
memiliki kepekaan terhadap lingkungan. Kemampuan pengenalan terhadap lingkungan memungkinkan manusia dapat mendayagunakan sumberdaya alam secara efisien untuk kepentingan hidup. Lingkungan sebenarnya ikut mendukung usaha asalkan manusia mengenal dan mendayagunakan dengan tepat. Untuk mewujudkan manusia yang memiliki kepekaan lingkunagan, maka ia harus belajar untuk senantiasa mensyukuri segala hal yang diperoleh dan dimiliki.
Keempat, memiliki ketrampilan wirausaha. Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa interpreneurship yang didukung oleh cara berpikir yang kreatif. Selain itu, wirausahaan dituntut untuk pandai dan cepat mengambil keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, wirausahawan harus pandai bergaul sehingga dapat mengenal pribadi orang lain. Ketrampilan manajerial juga merupakan faktor dari keberhasilakn berwirausaha karena wirausahawan tidak selamanya bekerja sendiri, ia sering berhadapan dengan orang lain dan material-material usaha. Ketrampilan manajerial mencakup terampil dalam perencanaan, mampu mendirikan dorongan dan melihat kerja kepada mitran.

KESIMPULAN
Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut. Ide atau gagasan untuk memulai usaha terkadang sering datang tanpa disadari. Banyaknya fenomena kehidupan jika dicermati dapat menjadi peluang.
Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang tersebut. Setelah kita mengenal peluang selanjutnya kita sesuaikan dengan dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha yang akan kita mulai itu sesuai dengan bakat yang sudah kita miliki dan kemampuan yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA

Candra, Purdi E., Menjadi Interpreneur Sukses, PT Grasindo, Jakarta, 2001

Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005

Hasan, Masud, Sukses Bisnis Modal Dengkul, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. IV, 2005
Kasmir, S. E, M. M, Kewirausahaan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006
http://infowirausaha.blogspot.com












EKONOMI  ISLAM DAN WIRAUSAHAAN ISLAM
MAKALAH  UAS
D

I

S

U

S

U

N
OLEH:
NAMA: Riyanti Oktavia
NPM    : 041025036 
                                                        
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS   MUHAMMADIYAH LAMPUNG








EEE






EEEEEEE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar