EKONOMI ISLAM
DAN WIRAUSAHAAN ISLAM
I.
Ekonomi Islam
A.
Latar Belakang
Sistem
Ekonomi Islam atau sekarang ini sedang
banyak diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar
Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam
sistem Perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi
Kapitalisme.Makalah ini akan membahas tentang apakah sistem ekonomi
Islam/syariah itu. Ekonomi Islam tidak melihat sebagai suatu
kesalahan bagi pemerintah untuk membiayai pembangunan ekonomi dengan sistem
pembiayaan anggaran defisit. Cara ini, dapat dilakukan oleh pemerintah dengan
cara menciptakan/mencetak uang (money creation) di bawah otoritas Bank
Sentral (Bank Indonesia). Namun, dalam menciptakan uang, ekonomi Islam
mensyaratkan agar uang itu hendaklah disalurkan pada sektor-sektor produktif.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang masing-masing berbunyi:
"Apabila seorang Islam menanam sebatang pohon atau mengusahakan sebidang tanah,
lantas seekor burung atau manusia atau binatang memakan hasil tanaman tersebut,
niscaya amalan tersebut dikira sebagai sedekah" (H.R. Bukhari); dan
"Orang yang menjual rumah (tanpa keperluan), tetapi tidak menginvestasikan
hasilnya dalam sesuatu yang setaraf dengannya, niscaya Allah SWT tidak akan
memberkati hasil.
Inilah yang
menyebabkan ekonomi Islam dianggap lebih memungkinkan untuk mengatasi problema
ekonomi di bandingkan dengan ekonomi ribawi yang sering menciptakan uang tanpa
memerhatikan apakah uang itu disalurkan pada sektor-sektor produktif atau
tidak. Implikasi dari usaha ini, menciptakan uang dan kemudian menyalurkan pada
sektor-sektor produktif, adalah akan mendorong naiknya tingkat produktivitas
ekonomi sehingga, pada gilirannya, akan meningkatkan jumlah produk dan jasa
yang tersedia dalam masyarakat. Dengan adanya keseimbangan antara jumlah uang
dengan jumlah barang dan jasa yang beredar dalam masyarakat, maka inflasi tidak
akan terjadi. Sebab inflasi terjadi, diantaranya, disebabkan oleh terbatasnya
jumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar sementara jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat terlalu banyak sehingga mengakibatkan semakin mahalnya
harga barang dan jasa di pasar.
Inilah
sebenarnya antara ciri khas ekonomi Islam lainnya, yaitu ekonomi dengan tingkat
inflasi nol (zero-inflation). Perlunya zero-inflation dalam sebuah ekonomi
sebenarnya telah diakui para pakar ekonomi konvensional seperti adanya usaha,
misalnya, di Malaysia yang sejak beberapa dekade yang lalu telah menggalakkan ekonomi
dengan tingkat inflasi sifar (zero-inflation).
dengan perekonomian ekonomi Jepang pada enam
bulan terakhir ini, dimana Di Sudan, sebagai salah satu negara Islam yang
mengadopsi sistim ekonomi Islam juga telah membuktikan bahwa tingkat inflasi
telah menurun drastis dari lebih 100% sebelum ekonominya dilaksanakan secara
Islami ke 3% pada tahun 1993 dibawah sistim ekonomi Islam. Inilah kelebihan
ekonomi Islam yang mengagumkan yang tidak akan pernah kita dapati dalam sistim
ekonomi ribawi. Disisi lain, bila inflasi dalam ekonomi begitu tinggi, maka
harga barang dan jasa dalam negeri relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
harga barang dan jasa sejenis di luar negeri. Hal ini, pada gilirannya, akan
mendorong negara untuk mengimport lebih banyak barang dari luar negeri. Bila
ini terjadi, maka devisa negara sebagai salah satu sumber dana pembangunan
ekonomi akan semakin terkuras. Fenomona ini akan mengakibatkan krisis ekonomi
akan semakin parah dan berkepanjangan.
Rakyat
Indonesia yang sebagian beragama islam lupa, tidak banyak mengetahui akan
ajaran islam tentang pekerjaan dibidang bisnis. Pernah Rasulullah Saw.
ditanya oleh para sahabat, pekerjaan apakah yang paling baik ya
Rasulullah? Rasulullah menjawab, seorang bekeja dengan tangannya sendiri dan
setiap jual beli yang bersih. (HR. Al-Bazzar). Jual beli yang bersih berarti
sebagian dari kegiatan profesi bisnis. Selain itu ulama telah sepakat mengenai
kebaikan pekerjaan dagang (jual beli), sebagai perkara yang telah dipraktekkan
sejak zaman Nabi hingga masa kini. Dalam hadits lain Rasulullah bersabda,
Pedagang yang jujur lagi terpercaya adalah bersama-sama para Nabi.
kita menyambung
hidup dalam menapang roda ekonomi. Dalam perkembangan kehidupan bermasyarakat
akan selalu diikuti oleh tiga hal perkembangan yaitu: kebutuhan hidup, ekonomi
dan kependudukan.
Kehiduapan hidup semakin berkembang seiring pola-pola kehidupan manusia yang juga berubah. Pertumbuhan ekonomi diikuti pertumbuhan kelompok pekerja dan kelompok jabatan. Lajunya pertumbuhan penduduk juga memebentuk pola-pola kehidupan manusia yang baru.
Kehiduapan hidup semakin berkembang seiring pola-pola kehidupan manusia yang juga berubah. Pertumbuhan ekonomi diikuti pertumbuhan kelompok pekerja dan kelompok jabatan. Lajunya pertumbuhan penduduk juga memebentuk pola-pola kehidupan manusia yang baru.
Pada hakikatnya manusia merupakan
individu-individu yang ingin berkembang dan mempunyai cita-cita ingin dapat
hidup bahagia serta berkecukupan. Manusia wirausaha akan mampu menolong dirinya
sendiri dalam mengatasi permasalah hidup. Dengan kekuatan yang ada pada
dirinya, manusia wirausaha mampu berusaha untuk memenuhi setiap kebutuhan
hidupnya.
Dari sinilah dimulai cara pola pikir kita diuji bagaiman memotifasi diri kita untuk bisa berwirausaha. Sebagai manusia interpreneur untuk menciptakan mental berwirausaha harus ada keinginan dan kemauan yang kuat. Dari sinilah apa yang pas atau cocok yang sesuai dengan potensi kita untuk membuka suatu usaha, ada kaitannya dengan pembahasan makalah ini sebagai wirausahaan kita harus berpikir ke depan dalam kemajuan usaha kita nanti yaitu kita memiliki ide dan peluang bagaimana proses pembentukan usaha saat berjalan, apakah berkompeten atau tidak.
Dari sinilah dimulai cara pola pikir kita diuji bagaiman memotifasi diri kita untuk bisa berwirausaha. Sebagai manusia interpreneur untuk menciptakan mental berwirausaha harus ada keinginan dan kemauan yang kuat. Dari sinilah apa yang pas atau cocok yang sesuai dengan potensi kita untuk membuka suatu usaha, ada kaitannya dengan pembahasan makalah ini sebagai wirausahaan kita harus berpikir ke depan dalam kemajuan usaha kita nanti yaitu kita memiliki ide dan peluang bagaimana proses pembentukan usaha saat berjalan, apakah berkompeten atau tidak.
B.
Masalah
Dengan
hancurnya komunisme dan sistem ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat
sistem kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang sahih.
Tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih
buruk, karena banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlah
relatife semakin kaya dengan kata lain, kapitalis gagal meningkatkan harkat
hidup orang banyak terutama di negara-negara berkembang. Bahkan menurut Joseph
E. Stiglitz (2006) kegagalan ekonomi Amerika dekade 90-an karena keserakahan
kapitalisme ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang
ada disebabkan karena masing-masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau
kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan masing-masing.
Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi tersebut lebih
menonjol ketimbang kelebihannya.
Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem ekonomi Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini sedang dikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia.
Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.
Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem ekonomi Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini sedang dikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia.
Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.
Tiga Prinsip Dasar Yang Menyangkut sistem ekonomi
menurut Islam
1. Tawhid
Prinsip ini merefleksikan bahwa penguasa dan pemilik
tunggal atas jagad raya ini adalah allah
SWT.
2. Khilafah
mempresentasikan bahwa manusia adalah khalifah atau
wakil Allah di muka bumi ini dengan dianugerahi seperangkat potensi spiritual
dan mental serta kelengkapan sumberdaya materi yang dapat digunakan untuk hidup
dalam rangka menyebarkan misi hidupnya.
3. adalah
merupakan bagian yang integral dengan tujuan syariah
(maqasid al-Syariah). Konsekuensi dari prinsip Khilafah dan ‘Adalah menuntut
bahwa semua sumberdaya yang merupakan amanah dari Allah harus digunakan untuk
merefleksikan tujuan syariah antara lain yaitu: pemenuhan kebutuhan (needfullfillment),
menghargai sumber pendapatan (recpectable source of earning), distribusi pendapatan
dan kesejah-teraan yang merata (equitable distribution of income and wealth)
serta stabilitas dan pertumbuhan (growth and stability).
Empat ciri sifat-sifat Sistem Islam
1. Kesatuan (unity)
2. Keseimbangan (equilibrium)
3. Kebebasan (free will)
4. Tanggungjawab (responsibility)
C.
Landasan Teori
Berikut ini definisi Ekonomi dalam
Islam menurut Para Ahli :
1. S.M. Hasanuzzaman
“ilmu ekonomi Islam adalah
pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah
ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna
memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan
kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.”
2. M.A. Mannan,
“ilmu ekonomi Islam adalah suatu
ilmu pengetahuan social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang
memiliki nilai-nilai Islam.”
3. Khursid Ahmad,
ilmu ekonomi Islam adalah “suatu
upaya sistematis untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku
manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandag dan
keyakinan yang ada pada islam.
4. M.N. Siddiqi,
ilmu ekonomi Islam adalah respon
“para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam
upaya ini mereka dibantu oleh Al Qur’an dan As Sunnah maupun akal dan
pengalaman.”
5. M. Akram Khan,
“ilmu ekonomi Islam bertujuan
mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir
sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama
6. Louis Cantori,
“ilmu ekonomi Islam tidak lain
merupakan upaya untuk merumuskan ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan
berorientasi masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi
klasik.”
kesimpulan
Ekonomi adalah masalah menjamin
berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat memaksimalkan fungsi
hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah di dunia dan akherat
(hereafter). Ekonomi adalah aktifitas yang kolektif.
D.
Analisis dan Pembahasan
a.
analisis
Analaisis
adalah salah satu cara untuk menggambarkan dan memetakan kondisi yang ada serta
mengevaluasi suatu masalah yang timbul. Threats.Analisis ini paling sering
digunakan dalam mengevaluasi kegiatan organisasi maupun perusahaan yang sedang
berjalan untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Satu hal yang harus
diingat baik – baik oleh para penggunanya, analisis ini hanya alat yang
ditunjukkan untuk menggambarkan situasi yang terjadi, yang dihadapi oleh
perusahaan dan bukan sebagai pemecah masalah. Penggunaan analisis ini akan
membantu melihat sisi – sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
b. pembahsan
Sistem Ekonomi Islam atau sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di
Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia
segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam sistem Perekonomian
Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi Kapitalisme.Makalah ini akan
membahas tentang apakah sistem ekonomi Islam/syariah itu. Ekonomi Islam
tidak melihat sebagai suatu kesalahan bagi pemerintah untuk membiayai
pembangunan ekonomi dengan sistem pembiayaan anggaran defisit. Cara ini, dapat
dilakukan oleh pemerintah dengan cara menciptakan/mencetak uang (money
creation) di bawah otoritas Bank Sentral (Bank Indonesia). Namun, dalam
menciptakan uang, ekonomi Islam mensyaratkan agar uang itu hendaklah disalurkan
pada sektor-sektor produktif. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah yang
masing-masing berbunyi: "Apabila seorang Islam menanam sebatang pohon atau
mengusahakan sebidang tanah, lantas seekor burung atau manusia atau binatang
memakan hasil tanaman tersebut, niscaya amalan tersebut dikira sebagai
sedekah" (H.R. Bukhari); dan "Orang yang menjual rumah (tanpa
keperluan), tetapi tidak menginvestasikan hasilnya dalam sesuatu yang setaraf
dengannya, niscaya Allah SWT tidak akan memberkati hasil
itu"(H.R.Thabrani).
Kewirausahaan Menurut Islam tolak ukur ukur yang paling banyak dipakai dalam menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang hanya cari untung, seringkali orang berdagang mengahalalkan segala cara. Berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Kewirausahaan Menurut Islam tolak ukur ukur yang paling banyak dipakai dalam menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang hanya cari untung, seringkali orang berdagang mengahalalkan segala cara. Berdagang merupakan hobi bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Dalam bab ini
akan dicoba di terangkan tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha. Kewirausahaan menurut konsep Islam, kebutuhan
akan wirausaha Islam (Al-Qur’an, sunnah rasul, dan sejarah Islam) sebagai
sumber motivasi manusia antara kenyataan hidup dan perjuangan untuk
hidup lebih baik, langkah-langkah/proses kewirausahaan, ide motivasi, dan
peluang dalam kewirausahaan.
II.
KEWIRAUSAHAAN
ISLAM
A. Latar belakang
Konsep
Kewirausahaan Menurut Islam. Tolak ukur yang paling banyak dipakai dalam
menjalankan kewirausahaan antara lain ialah berdagang hanya cari untung,
seringkali orang berdagang mengahalalkan segala cara. Berdagang merupakan hobi
bagi yang menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah, karena
berdagang sebagai wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
Dalam bab ini
akan dicoba di terangkan tentang pengertian kewirausahaan dan wirausaha. Kewirausahaan menurut konsep Islam, kebutuhan
akan wirausaha Islam (Al-Qur’an, sunnah rasul, dan sejarah Islam) sebagai
sumber motivasi manusia antara kenyataan hidup dan perjuangan untuk
hidup lebih baik, langkah-langkah/proses kewirausahaan, ide motivasi, dan
peluang dalam kewirausahaan.
B.
Masalah
Pengertian kewirausahaan
dan wirausaha kewirausahaan adalah orang yang melakukan kegiatan mengorganisasi
faktor-faktor produksi dan memberikan hasil yang produktif. wirausaha adalah
penanggung resiko yang memberi jasa faktor produksi dengan harga tertentu dan
menjual dengan harga yang tak pasti dimasa yang akan datang.
Karakteristik
seorang wirausaha islam adalah sebagai berikut :
1.
Sifat takwa,
tawakal, dzikir dan syukur Sifat-sifat di atas
harus benar-benar dilaksanakan dalam kehidupan (praktek bisnis) sehari-hari.
Ada jaminan dari Allah bahwa : barang sapa yang takwa kepada Allah, maka Allah
akan mengadakan baginya jalan keluar, dan Allah memberinya rizki dari arah yang
tidak disangka-sangka. Tawakal ialah suatu sifat penyerahan diri kepada Allah
secara aktif, tidak cepat menyerah. Berdzikir artinya selalu menyebut Asma
Allah dalam hati dengan merendahkan diri dan rasa takut serta tidak mengeraskan
suara dalam segala keadaan. Selalu ingat Allah membuat hati menjadi tenang,
segala usaha dapat dilakukan dengan kepala dingin dan lancar. Selain itu rasa
syukur juga akan membuat hati menjadi tenang, ungkapan rasa syukur ini dapat
dilakukan baik secara diam-diam dalam hati maupun diucapkan dengan lisan atau
dalam bentuk sikap, kepandayan, dan keahlian dalam bidang nya.
2.
kejujuran
Dalam suatu hadis dinyatakan : Kejujuran itu
akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran akan menimbulkan keragu- raguan (HR.
Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan bisnis, menimbang, mengukur, membagi,
berjanji, membayar hutang, jujur dalam berhubungan dengan orang lain akan
membuat ketenangan dalam diri manusia lahir dan batin
3.
Niat suci dan ibadah
Bagi seorang muslim melakukan bisnis adalah
dalam rangka ibadah kepada Allah. Demikian pula hasil yang diperoleh dalam
bisnis akan dipergunakan kembali.
4.
adzan dan bangun lebih pagi
Rasulullah telah mengajarkan kepada umatnya,
agar mulai bekerja sejak pagi hari, selesai sholat subuh, jangan kamu tidur,
bergeraklah, carilah rizki dari Tuhanmu. Para malaikat akan turun dan membagi
rizki sejak terbit fajar sampai terbenam.
5.
Toleransi
Toleransi, tenggang rasa, tepo seliro, lamat
diawak katuju diurang (Minang) harus dianut oleh orang-orang yang bergerak
dalam bidang bisnis. Dengan demikian tampak orang bisnis itu supel, mudah
bergaul, komunikatif, praktis, tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat
situasi dan kondisi,
6. Berzakat dan berinfaq
Mengeluarkan zakat dan infaq harus menjadi
budaya muslim yang bergerak dalam bidang bisnis. Harta yang dikelola dalam
bidang bisnis, laba yang diperoleh harus disisihkan sebagian untuk membantu
anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam sudah jelas bahwa harta
yang dizakatkan dan diinfaqkan tidak akan hilang, melainkan menjad tabungan
yang berlipat ganda baik di dunia maupun diakhirat. Sebuah hadis yang
diriwayatkan oleh Muslim menyatakan :
Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan orangyang suka member maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman, yang artinya : Berinfaqlah kamu, niscaya Allah akan memberi belanja kepadamu (Muttafaq Alah).
Al Quran menyatakan : Barang siapa yang takwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah atau sumber yang tidak disangka-sangka. (QS. At Thalaq : 2-3).
Tidaklah harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan orangyang suka member maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya. Dalam sebuah hadis Qudsi Allah berfirman, yang artinya : Berinfaqlah kamu, niscaya Allah akan memberi belanja kepadamu (Muttafaq Alah).
Al Quran menyatakan : Barang siapa yang takwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberi jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah atau sumber yang tidak disangka-sangka. (QS. At Thalaq : 2-3).
7. Silaturrahmi
Orang bisnis seringkali melakukan silaturrahmi
dengan partner bisnisnya ataupun dengan langganannya. Hal ini sesuai dengan
ajaran Islam bahwa seorang Islam harus selalu mempererat silaturrahmi satu sama
lain. Manfaat silaturrahmi ini di sampingmempererat ikatan persaudaraan, juga
sering kali membuka peluang-peluang bisnis yang baru. Hadis Nabi menyatakan :
Siapa yang ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia
mempererathubungan silaturrahmi (HR. Bukhari). Kegiatan produksi saat ini sudah
menggunakan mesin yang serba canggih,tidak dapat dilakukan oleh orang-orang
awam, akan tetapi harus menggunakan manajemen yang baik. Haruslah seorang
wirausaha yang akan mengurusnya, sebab segala sesuatu urusan akan hancur
apabila diurus oleh orang yang bukan ahlinya. Seperti dinyatakan dalam hadis
berikut :Apabila urusan di serangkan kepada yang bukan ahlinya, maka
tunggulahkehancurannya (HR. Bukhari)
Ciri-ciri
wirausaha antara lain :
Wirausaha barat
Ciri-cirinya:
individualistik (mementingkan kepentingan sendiri), kapitalistik (mengutamakan
keuntungan materi) dan membunuh usaha yang lain (persaingan yang dilakukan
cenderung negatif bahkan tidak sehat.
Wirausaha
Sendiri
Ciri-cirinya:
mengutamakan kebersamaan, dengan menggunakan sistem “anak asuh” artinya selalu
memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berusaha.
Menurut para ahli wirausaha adalah dimana
seseorang atau kelompok-kelompok yang mempunyai modal yang besar untuk
mendirikan suatu usaha, baik itu usaha yang menguntungkan untuk diri sendiri
dan orang lain.
Wirausaha
menurut konsep ada beberapa antara lain :
1.
Motif
berwirausaha buat modal usaha
2.
Berdagang hanya mencari untung, seringkali orang
berdagang menghalalkan segala cara, berdagang merupakan hobi bagi yang
menekuninya secara ikhlas. Berdagang adalah ibadah karena berdagang sebagai
wadah dalam berbuat baik kepada sesama manusia.
3.
Berbuat baik dapat menyenangkan otak yaitu
tidak menimbulkan beban menjauhi dari singgungan penjual dan pembeli.
4.
Perintah
bekerja, terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Qashas, ayat 77, al-Baqarah ayat 33,
Al- jum’ah ayat 7
Al-Qashas ayat
77
Dan carilah
pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,
dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Al-Baqarah ayat
33
Allah
berfirman: “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka
setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
“Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya Aku mengetahui rahasia
langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?”
5.
Manajemen Utang Piutang yakni Tidak mengambil
laba secara besar-besaran dan Membayar utang secepatnya/tepat waktu
6.
Membina
tenaga kerja bawaha
7.
. Pamer kekayaan menjadikan modal beku
8.
Sifat-sifat usaha : Takwa, tawakal, dzikir,
syukur, Jujur, Niat suci ibadah, Azan dan bangun pagi, yang terdapat dalam QS
jum’ah ayat 10
Apabila Telah
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Kebutuhan akan
wirausaha Islam
(Al-Qur’an,
sunnah rasul dan sejarah Islam) sebagai sumber motivasi.
Menurut
pernyataan PBB
Suatu negara
akan mampu membangun jika ada wirausaha sebanyak 2%. Belanda membangun
negaranya 2% tingkat sedang 20% tingkat rendah. Indonesia membangun negaranya
kurang lebih 3.000.000 besar dan sedang dan harus mencetak 30.000.000 usahawan
kecil
Islam sebagai
sumber motivasi Surah An-Naba ayat 11
Dan kami jadikan
siang untuk mencari penghidupan Surah Jumu’ah ayat 10
Apabila Telah
ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Al-Muzammil
ayat 20
Sesungguhnya Tuhanmu
mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam,
atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.
Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas
waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah apa
yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan
Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan Dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang
baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Muhammad ayat
12
Sesungguhnya
Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di
dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat
tinggal mereka.
Al-Hadid ayat
20
Ketahuilah,
bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya
mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat
warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang
keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang di duniawi.
Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti Between taker atau gobetween.Pengertianwirausaha menurut Joseph Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the exiting econimic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting.
Istilah wirausaha berasal dari entrepreneur (Bahasa Perancis) yang diterjemahkan dalam bahasa inggris dengan arti Between taker atau gobetween.Pengertianwirausaha menurut Joseph Schumpeter adalah entrepreneur as the person who destroys the exiting econimic order by introducing new products and services, by creating new forms of organization, or by exploiting.
Jadi menurut Joseph wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau pengahan bahan baku baru. Orang tersebut melakukan kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pila dilakukan dalam organisasai atau kegiatan-kegiatan yang sudah ada.
Unsur wirausaha mencakup beberapa unsur penting yang satu dengan yang lain saling terkait, bersinergis, dan tidak terlepas satu sama lain, yaitu:
1. Unsur
daya piker (kognitif),
2. Unsur keterampilan (psikomotorik),
3. Unsur sikap
mental (afektif), dan
4. unsur
kewaspadaan
Biasanya para wirausaha selalu memiliki ide yang begitu banyak untuk menjalankan kegiatan usahanya. Telinga, mulut, dan mata selalu meberikan inspirasi untuk menangkap setiap peluang yang ada, terpikir melihat atau mendengar sesuatu selalu menjadi ide untuk dijual. Motifasi untuk maju dan semakin besar akan selalu melekat dalam hati seorang pangusaha.
Menemukan ide bisnis merupakan anugrah yang tidak terhingga karena dalam realitasnya tidak gampang menemukan ide bisnis. Namun jika ide hanya sebatas bayang-bayang, maka tetap tidak akan bisa merealisasikannya dalam bisnis yang nyata. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dahulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, sebenarnya untuk membuat bisnis atau usaha memang dibutuhkan ide, hanya saja karena kita kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, .
Itulah modal awal kita yaitu keberanian dalam memulai berwirausaha. Dengan keberanian kita dapat berpikir luas sehingga kalau sudah terpikir akan ada rintangan yang menghadang dengan keberaniaan itu rintangan tersebut akan dirubah menjadi suatu tantangan dalam berwirausaha dan akhirnya terbentuklah.
Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Tujuan membuat rencana bisnis adalah untuk memastikan jalannya operasi bisnis yang tepat dan memberikan dorongan pada rencana-rencana para departemen-departemen atau revisi.
Dalam perspektif Philip Dengan kata lain, rencana bisnis untuk merealisasikan ide memang menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis. Karena titik awal keberhasilan seorang wirausahawan berawal dari penggalian ide bisnis.
C.
Landasan Teori
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi wirausaha menurut beberapa ahli:
JOSEPH C. SCHUMPETER
Wirausaha adalah orang yang mampu menghancurkan keseimbangan pasar dan kemudian membentuk keseimbangan pasar – pasar yang baru dan mengambil keuntungan-keuntungan atas perubahan-perubahan tersebut
RAYMOND W.Y. KAO
Wirausaha adalah orang yang mampu menciptakan dan merancang suatu gagasan menjadi realita.
RICHARD CANTILLON
Wirausaha adalah seseorang yang mampu memindahkan atau mengkonversikan sumber-sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ketingkat produktivitas yang lebih tinggi
SCHUMPETER
Wirausaha merupakan inovator yang tidak selalu menjadi inventor (penemu)
SYAMSUDIN SURYANA
Wirausaha adalah seseorang yang memiliki karakteristik percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko yang wajar, kepemimpinan yang lugas, kreatif menghasilkan inovasi, serta berorientasi pada masa depan.
PRAWIROKUSUMO
Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup
D.
Analisis dan
Pembahasan
1.
Analisis
Analaisis adalah salah satu cara untuk menggambarkan
dan memetakan kondisi yang ada serta mengevaluasi suatu masalah yang timbul.
Threats.Analisis ini paling sering digunakan dalam mengevaluasi kegiatan
organisasi maupun perusahaan yang sedang berjalan untuk mencari strategi yang
akan dilakukan. Satu hal yang harus diingat baik – baik oleh para penggunanya,
analisis ini hanya alat yang ditunjukkan untuk menggambarkan situasi yang
terjadi, yang dihadapi oleh perusahaan dan bukan sebagai pemecah masalah.
Penggunaan analisis ini akan membantu melihat sisi – sisi yang terlupakan atau
tidak terlihat selama ini.
2.
Pembahasan
memiliki moral tinggi. Dalam hal ini
wirausahawan harus bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memilki kemerdekaan
batin sehingga tidak mengalami banyak gangguan, kehawatiran serta tekanan-tekanan
di dalam jiwanya. Kemerdekaan batin ditandai oleh adanya keselarasan antara
keinginan-keinginan dengan pandangan dalam diri seseorang atau adanya
keselarasan antara kemauan dengan pengenalan diri. Tingkah laku seseorang yang
merasakan kemerdekaan batin akan selaras dengan kemauan serta pengenalan diri
sehingga akan tumbuh keberanian dan kemauan yang keras dalam dirinya untuk
berbuat dan berusaha.
memiliki sikap mental wirausaha. Seseorang yang memiliki sikap mental wirausaha yang tinggi mempunyai kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki tujuan, visi dan misi yang jelas dalam operasional sehingga jalan yang ditempuhnya tercapai secara jelas. Kemampuan yang keras merupakan kunci dari keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan dalam berwirausaha. Hanya orang yang berkemauan keras bisa mencapai kesuksesan dalam hidup, sebaliknya orang yang kurang memiliki kemauan keras akan mudah menyerah kepada keadaan yang menimpanya.
memiliki sikap mental wirausaha. Seseorang yang memiliki sikap mental wirausaha yang tinggi mempunyai kemampuan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya. Untuk itu seorang wirausaha harus memiliki tujuan, visi dan misi yang jelas dalam operasional sehingga jalan yang ditempuhnya tercapai secara jelas. Kemampuan yang keras merupakan kunci dari keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuan dalam berwirausaha. Hanya orang yang berkemauan keras bisa mencapai kesuksesan dalam hidup, sebaliknya orang yang kurang memiliki kemauan keras akan mudah menyerah kepada keadaan yang menimpanya.
memiliki kepekaan terhadap lingkungan.
Kemampuan pengenalan terhadap lingkungan memungkinkan manusia dapat
mendayagunakan sumberdaya alam secara efisien untuk kepentingan hidup.
Lingkungan sebenarnya ikut mendukung usaha asalkan manusia mengenal dan
mendayagunakan dengan tepat. Untuk mewujudkan manusia yang memiliki kepekaan
lingkunagan, maka ia harus belajar untuk senantiasa mensyukuri segala hal yang
diperoleh dan dimiliki.
Keempat, memiliki ketrampilan wirausaha. Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa interpreneurship yang didukung oleh cara berpikir yang kreatif. Selain itu, wirausahaan dituntut untuk pandai dan cepat mengambil keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, wirausahawan harus pandai bergaul sehingga dapat mengenal pribadi orang lain. Ketrampilan manajerial juga merupakan faktor dari keberhasilakn berwirausaha karena wirausahawan tidak selamanya bekerja sendiri, ia sering berhadapan dengan orang lain dan material-material usaha. Ketrampilan manajerial mencakup terampil dalam perencanaan, mampu mendirikan dorongan dan melihat kerja kepada mitran.
Keempat, memiliki ketrampilan wirausaha. Seorang wirausahawan harus memiliki jiwa interpreneurship yang didukung oleh cara berpikir yang kreatif. Selain itu, wirausahaan dituntut untuk pandai dan cepat mengambil keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, wirausahawan harus pandai bergaul sehingga dapat mengenal pribadi orang lain. Ketrampilan manajerial juga merupakan faktor dari keberhasilakn berwirausaha karena wirausahawan tidak selamanya bekerja sendiri, ia sering berhadapan dengan orang lain dan material-material usaha. Ketrampilan manajerial mencakup terampil dalam perencanaan, mampu mendirikan dorongan dan melihat kerja kepada mitran.
KESIMPULAN
Menggali ide bisnis bukanlah perkara yang gampang. Secara teoritis, ide bisnis bisa digali dari apa yang bisa dilihat, didengar dalam kehidupan kita sehari-hari. Ide bisnis bisa dipilih dari upaya pemenuhan kebutuhan manusia tersebut. Ide atau gagasan untuk memulai usaha terkadang sering datang tanpa disadari. Banyaknya fenomena kehidupan jika dicermati dapat menjadi peluang.
Mengenai peluang usaha dinyatakan bahwa peluang sebenarnya ada di sekeliling kita, tapi hanya beberapa individu yang mampu melihat situasi sebagai peluang tersebut. Setelah kita mengenal peluang selanjutnya kita sesuaikan dengan dikombinasikan potensi diri yang dimiliki, apakah usaha yang akan kita mulai itu sesuai dengan bakat yang sudah kita miliki dan kemampuan yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA
Candra, Purdi E., Menjadi Interpreneur Sukses, PT Grasindo, Jakarta, 2001
Candra, Purdi E., Menjadi Interpreneur Sukses, PT Grasindo, Jakarta, 2001
Hantoro, Sirod, Drs., MSIE, Kiat Sukses Berwirausaha, Adicita Karya Nusa, Yogyakarta, 2005
Hasan, Masud, Sukses Bisnis Modal Dengkul, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, Cet. IV, 2005
Kasmir, S. E, M. M, Kewirausahaan, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2006
EKONOMI ISLAM DAN
WIRAUSAHAAN ISLAM
MAKALAH UAS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: Riyanti Oktavia
NPM : 041025036
FAKULTAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
EEE
EEEEEEE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar