Jumat, 22 Maret 2013

pembelajaran akidah akhlak


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP)

Nama Sekolah             :Madrasah Aliyah 
Mata Pelajaran            : Qur'an Hadits
Kelas/Semester            :XI / Genap 
Pertemuan ke              :  1 ( satu )
Alokasi Waktu            : 2x 45 menit  

·         Standar Kompetensi   : 
 Memahami ayat al-Qur’an dan hadits tentang ujian dan cobaan 

Kompetensi  Dasar                 : 
·         Menunjukkan perilaku orang yang tabah dan sabar dalam menghadapi ujian dan   cobaan sebagaimana terkandung dalam  QS. Al-Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian    dan cobaan.

I.                   Indikator Keberhasilan Belajar     : 
·         Menunjukkan perilaku orang yang sabar dalam menghadapi beberapa ujian dan cobaan  QS. Al-Baqarah: 155
·         Menunjukkan perilaku orang yang tabah dan tahan uji seperti terkandung dalam hadits tentang ujian dan cobaan

II.                Tujuan Pembelajaran                     :
·         siswa dapat memahami isi kandungan surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang ujian dan cobaan

Materi Pembelajaran                           :
·         QS. Al-Baqarah: 155 dan hadits tentang ujian dan cobaan

Metode Pembelajaran                         :
·         Model : Kooperatif Learning (Information Search)
·         Metode: Ceramah,Tanya jawab
III.             Langkah –Langkan Pembelajaran

A.    Kegiatan Awal
1.      Salam
2.      Absensi
3.      Apersepsi
4.      Menjelaskan materi tentang isi kandungan surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang cobaan dan ujian.

B.     Kegiatan Inti
a.       Eksplorasi:
1.      Murid di ajak mengulas kembali pelajaran yang telah di pelajari
2.      Murid di ajak kembali mengingat pembelajaran minggu lalu dengan memberikan pertanyaan materi yang telah di pelajari.


b.      Elaborasi:
  1. Siswa membaca secara aktif teks materi, kemudian memberikan tanggapan/jawaban atas pertanyaan yang dibuatnya.
  2. Guru memberikan arahan kepada siswa untuk tidak hanya sekadar menghafal dan mengingat materi pelajaran tetapi mencoba untuk memahami dan menjawab pertanyaan yang dibuat sebelumnya melalui teks materi.

c.       Konfirmasi
1.      Guru meminta siswa membuat inti sari/ catatan penting dari seluruh pembahasan pelajaran yang dipelajari hari ini.
2.      Siswa membaca kembali bahan bacaan, jika masih belum yakin dengan jawabannya.
3.      Siswa secara bergantian menjelaskan pertanyaan dan jawabannya secara lisan di hadapan teman-temannya (dilakukan bergantian jika waktu masih ada, lanjutkan sampai semua siswa mendapat giliran berbicara).
  1. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila masih ada hal-hal yang kurang jelas.


C.     Kegiatan Akhir
1.      motivasi/nasehat kepada siswa.
2.      Guru memberikan latihan mandiri kepada siswa untuk membaca kelanjutan materi dari buku-buku siswa.
3.      Mengevaluasi KBM dengan membagikan kertas kepada masing-masing siswa bagaimana KBM kita hari ini.
4.      Menutup kegiatan belajar dengan mengucap salam.  

IV.             Alat, Bahan, dan Sumber belajar
a.      Alat/ bahan:
·         Lembar teks materi

b.      Sumber belajar
·         Buku pelajaran siswa
·         Depag. Al-Qur'an dan terjemahannya
·         Hamka, Tafsir al-Azhar,Jakarta, Pustaka Panjimas 
·         M.Quraish Shihab,Tafsir al-Mishbah.
·         Referensi perpustakaan

c.       Penilaian
1.      Teknik Penilaian    : Tertulis
2.      Bentuk Instrumen : pilihan ganda. uraian
3.      Contoh Instrumen .
Soal!.....................................
1.      Jelaskan isi kandungan  surat QS. Al-Baqarah: 155 tentang cobaan dan ujian hidup!......................




Bandarlampung,..,...,2013
Kepala Sekolah                                                           Guru Agama Islam


.........................                                                                                   ...........................
NIP.                                                                                        NIP.




   











   
   






MATERI YANG AKAN DI AJARKAN

Pengertian cobaan dan ujian itu sendiri adalah : kesabaran yang harus kita miliki dalam menghadapi kehidupan tidak cepat marah, tidak mudah putus asa.tidak cepat patah hati, tabah,bersikap tenang dalam menghadapi musibah, tidak tergesa-gesa atau sama hal nya tidak terburu-buru nafsu.
Kebanyakan manusia menganggap bahwa cobaan atau ujian hidup terbatas pada hal-hal yang tidak menyenagkan, seperti bencana alam, pailit/ bangkrut, kesedihan, sakit, kecelakaan atau hal lain yang lazim disebut musibah. Paling tidak nasihat untuk bersabar dan tabah menghadapi cobaan hidup umumnya dikemukakan pada saat-saat seseorang menghadapi masalah-masalah yang dirasakan seperti tersebut di atas.

Tidak terlintas dalam benak kita bahwa nikmat berupa kesehatan, kekayaan, kesenangan, jabatan dan kemewahan merupakan ujian serta cobaan. Bahkan, ujian berupa kesenangan dan kenikmatan hidup pada hakikatnya lebih berat dari ujian berupa kesukaran hidup.
Banyak orang yang sukses dalam ujian kesusahan, tetapi gugur dalam ujian kenikmatan. Hal ini terjadi karena manusia tidak memahami kenikmatan dan kesenangan itu sebagai cobaan. Akibatnya, pada saat manusia dalam keadaan sehat, kaya dan kesenangan lainnya menjadi lupa daratan, lupa diri bahkan lupa pada Tuhan-Nya. Kenikmatan dan kesenangan ini pada akhirnya justru menjadi sumber malapetaka bagi dirinya.

Inilah hakikat ujian kehidupan yang harus kita pahami agar tidak terbuai dengan kegembiraan di kala senang dan tidak larut dalam kesedihan disaat susah. Pribadi seorang mukmin adalah pribadi yang menakjubkan dalam menghadapi pasang surut yang mengantarkan manusia pada ketenangan lahir dan batin.

Sebagai orang beriman, kita mempercayai bahwa di balik segala sesuatu yang terjadi pada manusia pasti ada hikmahnya. Semua yang dialami dalam hidup ini adalah cobaan Allah supaya manusia dapat membuktikan sikapnya dalam menghadapi segala macam cobaan, untuk mengetahui seberapa jauh iman manusia dapat mengendalikan dirinya. Allah menjadikan makna dan jangka waktu kehidupan manusia sejak lahir sampai tutup usia. Kehidupan manusia didunia ini adalah untuk menguji manusia siapa di antara yang terbaik amalnya.
Sebagaimana telah di sebutkan dalam surat QS. al-baqarah ayat : 155 yang berbunyi:

Artinya:
“Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”
Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan dalam menghadapi cobaan dan ujian agar kita dapat sabar dalam menghadapinya antara lain:

1.      Memperbanyak senyum

2.      Mengalihkan perhatian

3.      Telinga sebagai Penyaring

4.      Bertukar posisi


Jika Allah mencintai seorang hamba maka Dia akan memberikan cobaan pada hamba itu“.
Sebagai mana rasullullah telah berkata dan menjadikan semangat untuk kehidupan semua manusia.
Di dalam setiap cobaan manusia selalu menimbulkan kecemasan dan was-was:
a.        takut tidak makan
b.      takut mati
c.        takut miskin,
Ujung sebuah cobaan adalah nilai spiritual yang lebih baik, yakni kesabaran. Sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah Saw dalam sebuah hadist bahwa Allah mengangkat derajat orang yang sabar dalam 3 perkara: sabar dalam musibah, sabar saat beribadah, dan sabar dari tindakan maksiat. Dalam musibah ada derita, dalam menjalankan ibadah ada kejenuhan, dan dorongan untuk berbuat maksiat dikarenakan kesenangan ragawi yang dijanjikan. Allah menyediakan pahala bagi mereka yang bisa secara konsisten mempertahankan kesabaran.
Sebenarnya, tidak pernah akan jelas kapan seorang manusia selesai menjalankan ujian, karena meningkatkan performa spiritualitas bukanlah jalan yang berujung. Namun demikian, kita sebagai awam bisa menilai orang-orang yang mampu mengenali ujian yang dihadapinya dan berusaha menyelesaikan ujian tersebut: yakni keimanan dan ketakwaan yang bertambah-tambah dalam kemiskinan maupun kekayaan duniawinya. Bila orang miskin beramal saleh dengan kesabarannya, orang kaya beramal saleh dengan kedermawanannya.
Spiritualitas yang tinggi dalam mengharapkan ridha Allah dan mendekatkan diri kepada janji Allah tentang nikmat akhirat disebut dengan zuhud. Syekh Junaid berkata, “Yang disebut zuhud adalah hati selalu merasa ridha sekalipun usahanya gagal”. Orang yang zuhud tentu tidak akan bangga dengan keduniaan yang dimilikinya, juga tidak akan meratapi apa yang luput darinya.
Sekarang, semuanya memang kembali kepada manusia, bagaimana memperlakukan segenggam atau segudang harta yang dititipkan padanya di dunia. Cara ia menilai apa yang dimilikinya secara temporer itu akan membentuk konsep berpikir tentang cobaan dan ujian. Kalau ia menganggapnya sebagai cobaan, itu adalah hal yang bagus, karena membuatnya bersabar dan pahala di sisi Allah. Kalau ia menganggap semuanya adalah ujian, itu lebih baik, karena ia bisa menjadi orang yang zuhud dan ada janji kenikmatan di akhirat.

contoh metode pembelajaran

Metode ceramah dan metode diskusi



A.    Metode ceramah

1.      Pengertian
Metode ceramah dapat di artikan sebagai cara menyajikan pembelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada kelompok siswa.Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering di gunakan oleh setiap guru atau instruktur.hal ini di sebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu juga hanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian pula dengan siswa mereka akan belajar mana kala guru ada yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar . metode ceramah merupakana cara yang di gunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

2.      Kelebihan metode ceramah
1.      Metode ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk di lakukan ,murah dalam hal ini tidak menggunakan peralatan-peralatan yang lengkap berbeda dengan metode yang lain.
2.      Ceramah dapat menyajikan materi yang luas artinya,materi pelajaran yang banyak dapat di rangkum atau di jelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu yang singkat.
3.      Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang dapat di tonjolkan artinya guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana perlu di tekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang akan di capai.
4.      Melalui ceramah guru dapat mengonrol keadaan kelas oleh karena sepenuhnya kelas tanggung jawab oleh guru yang memberikan ceramah.
5.      Organisasi kelas dapat di atur dengan menggunakan metode ceramah  dengan lebih sederhana ceramah tidak perlu menggunakan setting kelas yang beragam,atau tidak memerlukan persiapan yang rumit asal siswa dapat  tempat duduk dan mendengarkan guru,maka ceramah sudah dapat du lakukan.
3.      Kelemaham metode ceramah
1.      Materi yang dapat di kuasai siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas dengan apa yang di kuasai guru . kelemahan ini memang kelemahan yang paling dominan ,sebab apa yang di berikan guru adalah apa yang di kuasai , sehingga apa yang di kuasai siswa akan tergantung pada apa yang di kuasai guru.
2.      Ceramah yang tidak di sertai peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme,oleh karena itu dalam proses penyajiannya guru hanya mengandalkan bahasa verbal dan siswa hanya mengandalkan kemampuan auditifnya , sedangkan di sadari siswa mempunyai kemampuan yang tidak sama ,termasuk dalam menangkap materi  pembelajaran memalui  pendengarannya.
3.      Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik,ceramah sering di anggap sebagai metode yang membosankan.  Walaupun secara fisik siswa ada di dalam kelas ,namun secara mental siswa tidak sama sekali mengikuti jalannya proses pembelajaran , pemikiran melayang kemana-mana ,siswa mengantuk,oleh karena gaya bertutur  guru tidak  menarik.
4.      Melalui ceramah sangat suliit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang di jelaskan atau belum.dan tidak ada satu orang pun yang bertanya , semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah paham.

4.      Langkah-langkah menggunakan metode ceramah

1.      Tahap persiapan

·         Merumuskan tujuan yang ingin di: proses yang bertujuan untuk merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus di persiapkan guru apa yang harus di kuasai siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramag berakhir
·         Menentukan pokok-pokok materi yang akan di ceramahkan : keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan di ceramahkan
·         Mempersiapkan alat bantu : alat bantu sangat di perlukan untuk menghindar kesalahan dari persepsi dari siswa. Contoh alat bantu transparansi. Atau media grafis, untuk meningkatkan kualitas ceramah.

2.      Tahap pelaksanaan

a.       Langkah pembukaan
·         Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan di capai
·         Lakukan langkah apersepsi yaitu langkah menghubungkan materi lalu dengan materi  yang akan di sampaikan.
b.      Langkah penyajian
·         Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa , yaitu suatu isyarat guru agar siswa mau memperhatikan.
·         Gunakan bahasa komunikatif dan mudah di cerna oleh siswa
·         Sajikan materi pembelajaran secara sistematis ,tidak meloncat-loncat agar mudah di cerna oleh siswa.
·         Tanggapilah respon siswa dengan segera.
·         Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
c.       Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
·         Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja di sampaikan
·         Merangsang siswa untk dapat menanggapi atau memberikan  semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah di sampaikan.
·         Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembeajaran yang baru saja di sampaikan.

B.     Penerapan metode ceramah

1.      penerapan metode ceramah
Nama                           :  riyanti oktavia
Mata pelajaran             :Aqidah akhlak
Kelas /semester           : X1
Materi                          : Akidah Islam




Kegiatan guru dan siswa


I
Pendahuluan
a.Kegiatan awal:
Apersepsi, memberikan dorong atau motifasi kepadasiswa,memberikan tujuan pembelajaran kepada siswa, dan menyiapkan materi ajar yang akan di ajarkan.

Siswa memperhatikan apa yang yang di jelaskan oleh guru dengan seksama






II
Menyampaikan informasi
Kegiatan inti:
a.       Guru menyuruh siswa untuk melakukan kajian pustaka atau tentang meteri-maeteri yang akan di ajarnya dengan  membaca terlebih dahulu materi akidah islam.
b.       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk  bertanya tentang materi yang belum di pahami, tentang materi pelajaranakidah islam.
c.       Guru menerangkan sekaligus menyimpulakan materi tentang akidah islam secara seksama.

Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru



III
Pemberian tugas
a.       Guru memberikan tugas kepada siswa-siswa  berdasarkan materi yang  telah di sampaikan.
b.      Guru dan siswa bekerja sama membahas stugas-tugas yang di berikan guru secara bersama
a.       Siswa mengerjakan tugas mereka dengan masing-masing
b.      Siswa memperhatikana penjelasan dari guru






IV
Evaluasi


a.       Mengamati dan melakukan pengamatan belajar siswa satu persatu
b.      Guru memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk menanggapi materi yang sudah di jelaskan oleh guru
c.       Guru memberikan  kesimpulan bersama-sama-sama dengan siswa
a.       Masing-masing siswa mengerjakan tugas dengan saksama
b.      Mendengarkan penjelasan atau kesimpulan dari guru







V
Penutup

a.       Guru bertanya kepada setiap siswa untuk menaggapi bagaimana hasil pelajaran hari ini.
b.      Guru memberikan tugas rumah yang harus di kerjakan
c.       Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik.
d.      Memberikan motivasi  dan nasehat kepada siswa  dan menjelaskan penting nya pendidikan
e.       Guru menutup pelajaran secara bersama-sama
a.       Siswa menjawab pertanyaan guru dan mengenai pembelajaran yang sedang di bahas pada hari ini.
b.      Mendengarkan nasehat guru
c.       Siswamenerima pengharagaan dari guru.


C.    Metode Diskusi

1.      Pengertian

metode ini adalah untuk memecahkan sesuatu permasalahan, menjawab pertanyaan menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.karena itu, diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman,untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-samaselama ini banyak guru yang keberatan menggunakan metode diskusi  dalam pembelajaran, keberatan itu biasanya dari proses asumsi 

a.       Diskusi merupakan metode  yang sulit di prediksi  hasilnya oleh karena antar siswa  muncul secara spontan sehingga arah diskusi sulit di tentukan.
b.      Diskusi biasanya memerlukan waktu yang sangat panjang padahal proses pembelajarannya sangat terbatas sehingga keterbatasan itu tidak dapat menghasilkan sesuatu secara tuntas.

Dilihat dari pengorganisasian materi pembelajaran ada perbedaan yang sangat prinsip di bandingkan metode sebelumnya yaitu ceramah dan demontrasi, kalau metode ceramah dan demontrasi materi pelajaran sudah di organisir sedemikian rupa maka guru tinggal menyampaikannya . tidak halnya dengan diskusi dalam metode ini materi pembelajaran tidak di organisir sebelumnya dan tidak di sajikan secara langsung kepada siswa, materi pembelajaran di organisir oleh siswa itu sendiri, oleh karena tujuan utama dari metode ini bukan hanya sekedar hasil belajar, tetapi yang penting adalah proses belajar.
Secara umum,
Jenis apapun yang di gunakan dalam diskusi menurut Bridgess dalam proses pelaksanaan , guru harus mengatur kondisi agar sebagai berikut :
·         Setiap siswa dapat bicara mengeluarkan gagasan dan pendapat nya.
·         Setiap siswa harus mendengar pendapat orang lain.
·         Setiap siswa harus memberikan respon
·         Setiap siswa harus mengumpulkan atau mencatat ide-ide yang di anggap penting.
·         Melalui diskusi siswa harus dapat mengembangkan pengetahuan nya serta memahami isu-isu yang di bicarakan dalam diskusi.

Kondisi tersebut di tekankan oleh Bridgess karena metode tersebut  merupakan metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran  berbasis pemecahan masalah , strategi ini di harapkan dapat mendorong siswa  untuk dapat meningkatkan kemampuan ilmiah serta dapat mengembangkan pengetahuan siswa.


2.      Kelebihan metode diskusi

3.      Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide
4.      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
5.      Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal , disamping itu diskusi juga melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.

3.      Kelemahan metode diskusi

1.      Sering terjadi dalam metode diskusi di kuasai oleh dua atau tiga orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
2.      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas , sehingga kesimpulan menjadi kabur.

3.      Memerlukan waktu yang cukup panjang, sehingga kadang-kadang tidak sesuai dengan yang di rencanakan
4.      Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional dan tidak terkontrol , akibatnya kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung  sehingga dapat menggangu iklim pembelajaran.

4.  Jenis-jenis diskusi

1.      Diskusi kelas

Diskusi kelas atau di sebut juga diskusi kelompok adalah proses pemecahan masalah yang di lakukan oleh seluruh anggota kelas sebagai peserta diskusi. Prosedur yang digunakan dalam diskusi ini adalah:

2.      Guru membagi tugas sebagai pelaksanaan diskusi misalnya, siapa yang akan menjadi moderator siapa yang menjadi penulis
3.      Sumber masalah ( guru, siswa, atau sumber tertentu dari luar ) memaparkan masalah yang harus di pecahkan selama 10-15 menit.
4.      Siswa di berikan kesempatan untuk menaggapi permasalahan setelah mendaftar pada moderator.
5.      Sumber masalah memberi tanggapan

6.      Moderator menyimpulkan hasil diskusi.


1.      Diskusi kelompok kecil

Diskusi kelompok kecil dilakukan dengan membagi siswa dengan kelompok-kelompok, jumlah anggota kelompok antara 3-5 orang . pelaksanaan nya guru menyajikan permasalahan secara umum, kemudian permasalahan tersebut dibagi-bagi ke dalam sub masalah yang harus di pecahkan oleh setiap kelompok kecil , selesai diskusi dalam kelompok kecil, ketua kelompok menyajikan hasil diskusinya.




2.      Simposium

Simposium adalah metode pengajaran dengan membahas suatu persoalan di pandang dari dari berbagai sudut pandang berdasarkan keahlian , simposium dilakukan untuk memberikan wawasan yang luas kepada siswa , setelah para penyaji memberikan pandangannya tentang masalah yang akan di bahas , maka simposuim diakhiri dengan pembacaan kesimpulan hasil kerja  tim perumus yang telah di tentukan sebelumnya.

3.      diskusi panel

Diskusi panel adalah pembahasan suatu masalah yang di lakukan oleh beberapa orang penulis yang biasanya terdiri dari 4-5 orang di hadapan uadiens. Diskusi panel berbeda dengan jenis diskusi lainnya dalam diskusi panel audiens tidak terlibat secara langsung tetapi berperan hanya sekedar peninjau para panelis yang sedang melakukan diskusioleh sebab itu, agar diskusi panel afektif perlu di gabungkan dengan metode lainnya . misalkan dengan metode penugasan . siswa di perintah untuk merumuskan hasil pembahasan dalam diskusi.

5.Langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi

1.      Langkah persiapan
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam persiapan diskusi diantaranya :

·         Merumuskan tujuan yang ingin di capai , baik tujuan yang bersifat umum maupun tujuan khusus , tujuan yang ingin di capai mesti di pahami oleh setiap siswa sebagai peserta diskusi tujuan yang jelas dapat dijadikan sebagai kontrol dalam pelaksanaan.
·         Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, misalnya apabila tujuan yang ingin dicapai adalah penambahasan wawasan siswa dalam mengembangkan wawasan maka simposium dianggap sebagai jenis diskusi yang tepat.
·         Menetapkan masalah yang akan di bahas , masalah yangdapat di tentukan dari isi materi pembelajaran atau masalah-masal yang aktual sedang terjadi di lingkungan masyarakat yang di hubungkan dengan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang di ajarkan.
·         Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan diskusi misalnya ruang kelas dengan segala fasilitasnya. Petugas-petugas diskusi seperti moderator , notulis dan tim perumus , manakala diperlukan.

2.      Pelaksanaan diskusi
Bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksaan diskusi adalah :
·         Memeriksa segala persiapan yang dianggap dapat mempengaruhi kelancaran dikusi.
·         Memberikan pengarahan sebelum dilaksanakan diskusi , misalnya penyajian tujuan yang di capai serta aturan-aturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan dilaksankan.
·         Melaksankan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah di tetapkan,dalam pelaksanaan diskusi hendak lah memperhatiak suasana atau iklimbelajar yang menyenagkan, misalkan tidak tegang , tidak saling menyudutkan, dan lain sebaginya,
·         Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap peserta diskusi untu mengeluarkan agagasan dan ide-idenya.
·         Mengendalikan pembicaran kepada pokok permasalahan yang sedang di bahas hal ini sangat penting sebab tanpa pengendalian biasanya arah pembahasan menjadi melebar dan tidak fokus.

3.      Menutup diskusi
Akhir dari proses pembelajaran dengan mengunakan diskusi hendaklah dilakukan  hal-hal sebagai berikut :

·         Membuat pokok-pokok pembahasan sebagai kesimpulan sesuai dengan hasil diskusi.
·         Me-review jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.







METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI
DOSEN PEMBIMBING
Dr.R.Masykur,M.Pd.
D

I

S

U

S

U

N
OLEH:
NAMA : RIYANTI OKTAVIA
    NPM     : 041025036                                         
   
                                       

FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS   MUHAMMADIYAH LAMPUNG